
Jаkаrtа – Masoud Pezeshkian resmi dilantik selaku Presiden Republik Islam Iran. Pelantikan yg dijalankan pada Sabtu (6/7) menandai kala gres selepas tewasnya Ibrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter di kawasan pegunungan Azerbaijan Timur. Unggul dari Saeed Jalili, Pezeshkian digadang-gadang menenteng arah gres untuk Iran dengan penokohan selaku reformis baru.
Diwarnai perdebatan sengit yang disiarkan televisi nasional Iran, Pezeshkian dan Jalili terlibat dalam konfrontasi yang menyedot emosi rakyat Iran. Saat berdebat wacana kewajiban pemakaian hijab dan filter terhadap internet, keduanya sibuk menyerang kiprah para presiden Iran yg dinilai tidak memiliki efek dan berperan signifikan. Saking alotnya mendebat dan berupaya melemahkan lawannya, keduanya bahkan lupa memberi ajuan penyelesaian yang komprehensif terhadap substansi debat.
Bаса jugа: wikipedia
Nir heran, keadaan ini menjadi salah satu aspek yg menumbuhkan apatisme di golongan penduduk Iran. Tercatat sebanyak 60 persen warga Iran menolak buat menampilkan suaranya, hal mana dengan sendirinya mendatangkan pertanyaan serius terhadap legitimasi presiden terpilih. Masyarakat yang tak menampilkan suaranya beralasan bahwa pemilu tidak akan menenteng pergeseran apapun baik dari kubu konservatif maupun reformis. Sebaliknya, mereka yg menampilkan suaranya sanggup saja dianggap tidak merefleksikan bunyi lebih banyak didominasi rakyat Iran.
Pezeshkian mengungguli 53,7 persen bunyi (lebih dari 30 juta suara), unggul dari perolehan Jalili yang menjangkau 13,5 juta suara, menurut Kementerian Dalam Negeri Iran. Meski kecewa atas kekalahannya, Jalili mengakui kemenangan Pezeshkian seraya mengajak segala bagian penduduk Iran untuk bersatu membantu Pezeshkian menenteng tampuk kekuasaannya.
Lebih dari itu, setumpuk tantangan telah menanti Pezeshkian baik secara internal maupun eksternal. Ia dihadapkan pada tantangan serius dalam peta konsolidasi politik dalam negeri dan bagaimana Iran berperan pada tataran politik global. Baik konsolidasi internal maupun kiprah globalnya, secara lazim Iran menderita sebab banyak sekali blokade dan hukuman ekonomi oleh Uni Eropa dan utamanya sekali Amerika Perkumpulan dan para pendukungnya di Timur Tengah.
Kоmрrоmі dаn Nеgоѕіаѕі Pоlіtіk
Pezeshkian eksklusif dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak banyak, sebab bukan lebih banyak didominasi berdasar bunyi keseluruhan, bunyi yang mendukungnya. Pekerjaan rumah pertamanya yaitu membentuk kabinet yg sanggup mengambil hati rakyat Iran. Ia bertanggung jawab terhadap sekian banyak apatisme dalam diri rakyat Iran. Meski yaitu pecahan dari kabinet sebelumnya, kiprah ini terasa pelik sebab meniscayakan perundingan dan kompromi politik.
Dalam pidato kemenangannya, Presiden Republik Islam Iran kesembilan itu berulang menyebut pemimpin spiritual tertinggi di Iran Ayatollah Ali Khamenei. Ia berulang memuji Khamenei seraya menyebut kemenangannya merupakan kemenangan rakyat Iran secara keseluruhan, bukan hanya bagi mereka yang memilihnya. Pernyataan ini menjadi penting mengingat Iran terbelah secara politik. Riak-riak perlawanan warga Iran kelihatan dari protes masif terkait ekonomi Iran dan kewajiban memakai hijab pada 2022. Rakyat Iran kelihatan memendam bara ketidaksukaan terhadap politisi Iran dan faktanya Pezeshkian merupakan salah satunya.
Di lain sisi, menawan buat menanti makna “uluran tangan” buat Barat dari Pezeshkian. Iran merupakan hot spot politik di Timur Tengah. Dalam pertentangan Palestina-Israel, Iran berada di garis terdepan dalam membela Palestina. Iran juga ditengarai berada di balik perlawanan Hizbollah dan Houthi di Yaman menghadapi Israel. Sempat tukar barang serangan terbuka dengan Israel, Iran diyakini mulai menganalisa diplomasinya dengan Israel pasca terpilihnya Pezeshkian.
Kеbіjаkаn Irаn wасаnа Iѕrаеl mulаі bеѕаr lеngаn bеrkuаѕа ѕесаrа mеndаlаm tеrhаdар реrtоlоngаn роlіtіk dаlаm nеgеrі раdа Pеzеѕhkіаn. Irаn ѕеjаuh іnі уаіtu ѕіmbоl реrlаwаnаn раdа Iѕrаеl dі tеngаh араtіѕmе nеgаrа-nеgаrа Arаb аkаn nаѕіb wаrgа Pаlеѕtіnа, khuѕuѕnуа Gаzа.
Bаса jugа: Tenda Konser Musik Internasional Di Stadion Bawela
Ulurаn Tаngаn
Uluran tangan untuk Barat sanggup dimaknai tanda persahabatan bagi Barat dan Amerika. Persahabatan ini dinilai vital bagi ekonomi Iran yg terpuruk sebab hukuman dan blokade ekonomi yang diterima. Semenjak Revolusi Iran pada 1979, Iran mengalami banyak sekali hukuman ekonomi terkait kesibukan pengayaan uranium yg dinilai Barat selaku upaya Iran memiliki senjata nuklir.
Meski hukuman ini dinilai adikara dan bentuk cemas Barat dan Amerika terhadap kekuatan Iran, hukuman terus berlangsung bahkan dengan pertolongan Liga Bangsa Bangsa (PBB). Terhadap tuduhan tersebut, Iran membantah dengan menyatakan bahwa upaya tersebut ditempuh untuk tujuan sipil.
Lebih lanjut, Iran dicap selaku pecahan “аxіѕ оf еvіl“, dengan perilaku Iran dalam the Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yg dinilai Donald Trump gagal dipenuhi Iran. Situasi dan kondisi ini menenteng Amerika buat menampilkan hukuman lebih jauh terhadap Iran dengan memasukkannya selaku negara yang di-blасk lіѕt dan masuk dalam klasifikasi Financial Action Task Force (FATF). Negara yang masuk dalam FATF dilihat selaku negara yang terlibat dalam mоnеу lаundеrіng dan terlibat dalam pendanaan terorisme.
Berbagai stempel diarahkan terhadap Iran, kesemuanya dalam konteks melawan kebijakan global dan menolong terorisme. Oleh karenanya, menawan untuk menanti siapa yang mau berkuasa di Amerika, apakah Biden atau Trump dalam relasinya dengan pergeseran politik di Iran. Jika Trump kembali menguasai Amerika, maka sanggup jadi beliau mulai memperhatikan dengan saksama tindakannya dalam JCPOA, menimbang buat menawan kembali kebijakannya atau malah sebaliknya.
Hukuman terhadap Iran juga dikenakan sebab keterlibatan Iran dalam perang Ukraina-Rusia. Pemakaian drone-drone Shahed dan perlengkapan perang Iran yang yang lain oleh Rusia di medan peperangan Ukraina menunjukan pembelaan dan pertolongan Iran terhadap Rusia. Jika kebijakan ini masih dilanjutkan Iran, susah rasanya hal tersebut sanggup diterima Barat dan Amerika. Oleh karenanya, makna uluran tangan buat Barat dan Amerika layak ditunggu.
Pertimbangan krusial yang lain yaitu keterlibatan Tiongkok. Lazim diketahui, Iran menjalin korelasi dan komunikasi intensif dengan Tiongkok di samping Rusia. Relasi ini mendorong Tiongkok berinvestasi besar-besaran di Iran. Berbagai proyek pembangunan digelar di Iran dan membantu Iran bagi tidak lebih jauh terjerembab dalam jurang ekonomi. Meninggalkan Tiongkok dan berpaling pada Barat dan Amerika mulai menenteng imbas yg tidak sederhana untuk Iran. Terdapat beraneka ragam korelasi kompleks yag akan terganggu.
Bagaimanapun juga, kemenangan Pezeshkian masih terlalu dini buat dinilai. Harapan menggunung dengan landasan menurunnya tensi politik Timur Tengah. Memberi peluang padanya buat menata dan mengkonsolidasikan kekuatan politiknya yaitu langkah paling rasional.
Leave feedback about this