
Jakarta –
Pemerintah diminta bagi secepatnya mengambil keputusan terkait pembentukan BP Danantara. Pasalnya saat ini para pemilik modal atau penanam modal melakukan menanti kebijakan tersebut di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Ekonom dari Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Hida mengatakan, usul pemerintah bagi para penanam modal menanamkan investasinya ke Indonesia mesti direalisasikan dengan membentuk wadah yang sanggup tanggap dan cepat menyalurkan modal mereka.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau dipahami Danantara kata Nailul sebaiknya secepatnya diluncurkan biar sanggup sedang pekerjaan lebih singkat menggaet investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Danantara kata Nailul memiliki potensi besar buat menjadi pilar utama dalam pengelolaan investasi di Indonesia. Meskipun telah ada beberapa forum serupa sebelumnya, tapi Danantara diperlukan sanggup menjadi wadah opsi buat penanam modal untuk masuk menanamkan modalnya ke Indonesia.
Kehadiran Danantara terang Nailuk, diperlukan sanggup menjadi penyelesaian bagi meraih sasaran perkembangan ekonomi 8 persen yg menyerupai ditargetkan Pemerintah Kepala Negara Prabowo Subianto.
“Indonesia tidak sanggup cuma bertumpu pada konsumsi rumah tangga, kita perlu sumber baru, salah satunya investasi. Dengan investasi yang dikontrol secara efektif, kita sanggup menyaksikan kenaikan ekonomi yang signifikan,” kata Nailul di Jakarta, Minggu (2/1/2025).
Dalam peluang terpisah, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Wihana Kirana Jaya, menyinari pentingnya untuk memukau Foreign Direct Investment (FDI) selaku salah sesuatu cara untuk meraih sasaran perkembangan ekonomi 8 persen yang sudah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.
Sasaran ambisius tersebut terang Wihana memerlukan derma institusi yang kuat, tergolong eksistensi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), yg sampai sekarang masih terkendala belum jelasnya payung hukum.
Wihana memastikan bahwa pembentukan BP Danantara sungguh berkaitan dalam menghadapi fenomena mega shifting ekonomi global. Perubahan struktural besar yg terjadi, menyerupai geopolitik, geoekonomi, dan perang, sudah memaksa negara-negara melakukan reposisi strategis, tergolong dalam kebijakan investasi.
“Dalam kondisi mega shifting ini, mindset kalian mesti berubah. Kita mesti mengantisipasi masa depan dengan merubah organisasi dan proses bisnis. Danantara yaitu langkah strategis bagi memajukan kelonggaran pembiayaan investasi jangka panjang,” kata Wihana.
Simak juga Video: Prabowo Tak Ingin Terburu-buru Bentuk Danantara
investasibp danantaraketidakpastian ekonomipertumbuhan ekonomiforeign direct investment