
Jakarta –
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjangkau penghargaan selaku Bank Operasional Terbaik Tahun 2024 untuk klasifikasi Bank BUMN dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Penghargaan ini diberikan atas konsistensi BNI dalam mendukung manajemen keuangan yang akurat dan kredibel.
Penghargaan ini diterima pribadi oleh Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, dalam rangkaian program penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Kas Negara yang berjalan di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Kamis (23/1).
“Kami menyodorkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada keyakinan DJPb Kemenkeu. Penghargaan ini menjadi wujud faktual komitmen BNI untuk terus mendukung pengelolaan kas negara dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang lebih akurat dan kredibel,” ujar Putrama dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).
Sepanjang 2024, Putrama menyampaikan BNI sudah menyalurkan dana APBN sebesar Rp 644,7 triliun lewat Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) Kementerian/Lembaga dengan sempurna waktu, jumlah dan sempurna sasaran.
Baca juga: Program BNI BUMI Dukung Asta Cita Prabowo Tingkatkan Ekonomi Hijau |
BNI juga mendukung penerimaan negara selaku Bank Persepsi dengan menawarkan banyak sekali saluran pembayaran, seumpama BNIdirect, ATM, EDC, Agen46, wondr by BNI, QRIS, Mobile Banking BNI, dan jaringan kantor cabang di dalam maupun luar negeri.
“Sebagai Bank BUMN dengan jaringan internasional terluas, BNI juga mendukung optimalisasi penerimaan negara lewat Modul Penerimaan Negara Generasi Ketiga (MPN G3), tergolong untuk setoran dalam valuta asing,” imbuh Putrama.
Sementara itu Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti menyodorkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perbankan dalam pengelolaan APBN. Menurutnya, manajemen keuangan yang bagus cuma sanggup tercapai lewat sinergi banyak sekali pihak, tergolong bank operasional seumpama BNI.
Adapun sepanjang tahun 2024, terdapat lebih dari 100 juta transaksi penerimaan negara (NTPN). Sementara itu, jumlah transaksi pengeluaran negara (SP2D) meraih lebih dari 5,6 juta dokumen atas seluruh belanja negara yang disalurkan.
“Kami tidak sanggup melakukan pekerjaan sendiri dalam mengurus APBN. Kerja sama ini menjadi unsur penting untuk menentukan penyaluran dana dan penerimaan negara berjalan dengan manajemen yang baik,” ungkap Astera.
Sebagai informasi, program ini turut didatangi oleh 103 lembaga, berisikan 89 bank biasa seumpama BNI dan 23 BPD, 14 forum keuangan nonbank, dan forum penglihatan lainnya. Sebagai salah satu bank yang ditunjuk oleh DJPb, BNI berperan dalam menyalurkan dana APBN sekaligus mengurus setoran penerimaan negara lewat banyak sekali jalan masuk pembayaran.
Leave feedback about this