
Jakarta –
Pertumbuhan perekonomian domestik masih terpantau tersadar stabil di tengah meningkatnya tensi geopolitik, apalagi usai Donald Trump kembali terpilih selaku Presiden Amerika Serikat (AS).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil hingga kuartal III-2024, di mana pertumbuhan tercatat di angka 4,95%.
“Domestik kinerja perekonomian masih tersadar stabil dengan pertumbuhan ekonomi triwulan 3 tercatat sebesar 4,95% dan pertumbuhan kumulatif dari triwulan 1 hingga dengan 3 tahun 2024 sebesar 5,03%. Sehingga pertumbuhan keseluruhan tahun 2024 sanggup dipertahankan di atas 5%,” kata Mahendra dalam pertemuan pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Jumat (13/12/2024).
Baca juga: Kinerja Jasa Keuangan Stabil di Tengah Risiko Geopolitik |
Di samping itu, Mahendra juga menyebut neraca pembayaran Indonesia di triwulan III-2024 masih tercatat surplus. Hal tersebut menunjukan ketahanan eksternal pertumbuhan ekonomi domestik yang stabil.
Kendati begitu, ia meminta pelaku pasar tetap mencermati pertumbuhan PMA manufaktur yang dikenali melambat sebagaimana yang terjadi pada sektor pemasaran ritel, pelemahan undangan kendaraan bermotor, hingga Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK).
Berdasarkan hal itu, Mahendra meminta pelaku pasar untuk tetap mempersiapkan langkah mitigasi dan risiko yang ditimbulkan dari ketegangan geopolitik dan efek proteksionisme yang mau dilakukan Trump kelak.
“OJK terus mencermati pertumbuhan terkini dan dampaknya kepada sektor jasa keuangan domestik serta menjalankan forward looking assessment atas kinerja sektor jasa keuangan, forum jasa keuangan biar terus mencurigai risiko ke depan dan memiliki langkah mitigasi risiko yang memadai,” jelasnya.
ojkmahendra siregarrisiko geopolitikinvestasi asingneraca pembayaranstabilitas ekonomi
Leave feedback about this