24 Mei 2025
Bursa Dan Valas

Gelar Rups, Allo Bank Tebar Dividen Rp 233 Miliar

Logo Allo Bank
Foto: Dok.

Jakarta

PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025. RUPS emiten berkode saham BBHI ini menyepakati pembagian dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 233,4 miliar atau 50% dari keuntungan higienis Perseroan.

Sementara, sebanyak Rp 233,7 miliar disepakati selaku keuntungan ditahan untuk penguatan modal, pengembangan usaha, dan sisanya disisihkan selaku dana cadangan.

Direktur Utama Indra Utoyo mengatakan, dalam RUPST 2025, pemegang saham menyepakati pembagian dividen untuk pertama kalinya dalam sejarah Bank atas pencapaian kinerja yang solid pada tahun 2024 dalam rangka menampilkan nilai tambah terhadap seluruh stakeholder Bank.

“Hal ini merefleksikan kekuatan dari bisnis versi kami dan bahwa Allo Bank sudah berada pada jalan yang sempurna dalam memperkuat pondasi biar sanggup berkembang secara kompetitif dan berkelanjutan,” kata Indra, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).

Selain itu, RUPS Allo Bank juga menetapkan pergeseran susunan pengelola Bank, di mana pemegang saham menyepakati pengunduran diri Bapak Arief Tendeas selaku Direktur Bank.

Setelah penyelenggaraan RUPS Tahunan, Allo bank juga menyelenggarakan Public Expose dimana Komisaris Utama Independen, Aviliani, memaparkan macroeconomic outlook 2025 yang disambung dengan klarifikasi kinerja operasional pada tahun 2024 oleh Direksi.

Walaupun iklim jerih payah nasional dipenuhi dengan banyak sekali tantangan, Perseroan sukses mencatatkan lebih dari 11 juta konsumen dengan jumlah transaksi yang terus bertambah dan bisa membukukan kinerja faktual pada banyak sekali metric operasional dan finansial pada tahun 2024.

Allo Bank memfokuskan upaya selama tahun 2024 untuk memperkuat pondasi bisnis biar bisa menjangkau kemajuan secara berkesinambungan depan dengan berbagi banyak sekali inisiatif strategis. Keberhasilan dari penerapan taktik tersebut sanggup terlihat dari pencapaian kinerja keuangan selaku berikut:

1. Kredit yang disalurkan Bank tercatat sebesar Rp 7,478 triliun pada final 2024, didorong kemajuan khususnya di segmen Retail Banking. Bank juga terus menampilkan disiplin secara berkesinambungan dalam mutu pinjamannya, yang tercermin pada Gross dan Net NPL masing-masing sebesar 0,8% dan 0,4% pada Desember 2024.

2. Dari segi liabilitas, basis pendanaan makin bermacam-macam dan terus berkembang ke Rp 6,095 triliun. Allo Grow berkembang 3x lipat dalam hal total saldo dan nyaris 2x lipat dalam jumlah pengguna selama tahun 2024. Allo Bank juga mencatat kenaikan sekitar 50% dalam transaksi harian nasabah alasannya yaitu beragamnya use cases yang disokong oleh Bank.

3. Ekuitas berkembang dari Rp 6,9 triliun pada 2023 menjadi Rp 7,3 triliun pada 2024. Peningkatan Ekuitas berasal dari penambahan modal disetor sebesar Rp 4,8 triliun selaku hasil dari agresi korporasi Penawaran Umum Terbatas III pada permulaan tahun 2022 dan kemajuan organik yang berasal dari perolehan keuntungan ditahan dan keuntungan berjalan.

4. Kinerja operasional Perseroan selama tahun 2024 terus membaik. Pendapatan operasional naik 25% menjadi Rp 1,45 triliun, didorong oleh kemajuan pendapatan bunga higienis yang ditopang kemajuan kredit dan pendapatan operasional yang lain di tengah keadaan ekonomi makro yang sarat tantangan.

5. Didorong banyak sekali aspek tersebut, keuntungan higienis pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 467 miliar, meningkat 5% dibanding tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 445 miliar.

allo bankrupst 2025dividen tunailaba bersihpertumbuhan bisnispelanggan

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video