
Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry menghadiri konferensi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting/AFMGM) ke-12. Pertemuan itu diselenggarakan, Kamis (11/4/2025) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam konferensi itu, kebijakan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi pembahasan utama utamanya terkait potensi dampaknya kepada perekonomian tempat ASEAN.
“Dalam suasana ini, para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN memastikan janji kepada metode jual beli multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan,” tulis laporan resmi BI, Jumat (11/4/2025).
Negara-negara di ASEAN pun menyatakan kesiapan untuk melakukan pekerjaan sama secara konstruktif dengan seluruh teman dalam mencari penyelesaian sepadan dan berwawasan ke depan demi mendukung perekonomian global yang lebih handal dan berkelanjutan.
“ASEAN juga memastikan janji dan sinergi untuk memperkuat ketahanan keuangan serta mempercepat integrasi keuangan tempat guna mendukung kenaikan jual beli dan investasi intra-ASEAN,” lanjut laporan dari BI.
Baca juga: Xi Jinping Bakal Kunjungi 3 Negara ASEAN, RI Nggak Termasuk |
Dalam konferensi ini juga menyetujui sejumlah Joint Statement yang sejalan dengan tema Keketuaan Malaysia pada ASEAN 2025, adalah “Inclusivity and Sustainability” dengan tiga kesibukan utama (Priority Economic Deliverables) di jalur keuangan dan bank sentral:
1. Mendorong jalan masuk pembiayaan untuk transisi iklim yang handal dan berkeadilan di tempat ASEAN
2. Mempercepat pertumbuhan pasar modal ASEAN yang lebih berkelanjutan, terhubung, dan inklusif;
3. Mendorong konektivitas pembayaran instan yang inklusif di tempat ASEAN.
Pertemuan juga menyambut inisiasi Project Revive untuk reformasi tata kelola, struktur konferensi dan proses kolaborasi jalur keuangan ASEAN guna memajukan efektivitas kelembagaan dalam rangka implementasi ASEAN Strategic Plan 2026-2030 menuju ASEAN Community Vision (ACV) 2045.
Sebagai informasi, AFMGM ialah konferensi tahunan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota ASEAN yang berniat untuk membahas pertumbuhan ekonomi global dan regional, tantangan-tantangan kebijakan yang dihadapi di kawasan, serta inisiatif koordinasi ekonomi dan keuangan.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Keuangan II Malaysia, H.E. Amir Hamzah Azizan dan Gubernur Bank Negara Malaysia, H.E. Abdul Rasheed Ghaffour. .
AFMGM ke-12 juga menjadi wadah pembicaraan bareng ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council selaku bentuk kemitraan strategis antara ASEAN dengan sektor swasta.
Dalam kaitan ini, para pelaku jerih payah di tempat didorong untuk aktif dalam mendukung pembiayaan transisi, adopsi teknologi, serta pengembangan konektivitas pembayaran lintas batas. Pada selesai rangkaian konferensi AFMGM ke-12, Filipina selaku Ketua ASEAN tahun 2026 menyodorkan rencana pelaksanaan konferensi AFMGM pada ke-13 pada 2026.
Leave feedback about this